AC Kandang Doro: Sebutan untuk AC merek Thermo King model lama, biasanya berbentuk kotak seperti kandang merpati
Airsus: Peredam kejut yang menggunakan teknologi balon udara; Air Suspension
Anggur: Penumpang yang sudah tua (kakek/nenek)
AP: Adi Putro
Arisan: Ongkos
ATB: AC Tarif Biasa
Alus: Penumpang gadis/cewek
Batangan: Bis yang biasa dan hanya dikemudikan oleh sopir tertentu; pegangan
BDB: Bebas Dari Biaya; Bonus tiket, 10 tiket gratis 1 tiket
Bleyer: Main-main gas
Blong: Mendahului kendaraan yg di depannya; take over; Ngeblong
Bocor Halus: kebocoran pada ban yang tidak signifikan dan ban masih bisa
digunakan untuk jarak tertentu, ban tidak langsung kempes
Bola Tanggung: menyalip pada saat ada kendaraan dari lawan arah dan hampir kres; Nyangkut; Stik Tipis
Boncos: Penumpang sedikit sehingga tidak mencapai target setoran Brik/brake: exhaust brake
Buka Jalur: Melewati jalur arus yang berlawanan pada saat kosong karena terjebak macet
Boemel: Bis tanpa AC, umumnya konfigurasi kursi 2-3 di kanan, sama aja bis Ekonomi
Bus Cepat/Bus Malam: bis yang umumnya menempuh perjalanan jarak jauh
(antar-provinsi) dan hanya melayani pembelian tiket via agen
CB: Kursi kernet di dekat pintu kiri Kursi
CD: Kursi yang ada di tengah, di antara kursi kernet (CB) dan kursi pengemudi
Ceng Ceng Po : meledek saingan yang kalah; abal-abal atau cupu
Checker: petugas yang memeriksa jumlah penumpang; kontrol
Cilok: Penumpang jarak dekat atau penumpang tidak resmi; Cilokan
Cooler : Kuler; Mercedes Benz tipe OH 1521
Dalban: Semacam makian, artinya bocor halus
Dimassa: Terkena serangan masyarakat, seperti dilempari batu, dll.
Exe: Executive, kelas layanan dalam bis yang ditandai dengan, antara lain, fasilitas tempat duduk 2-2
Extended Tail: Menambah beberapa cm overhang belakang, Sehingga terlihat lebih panjang
Foot Rest: Sandaran kaki
Feeder: Kendaraan/angkutan yang digunakan untuk mengantar atau menjemput penumpang;Shuttle
Gasik: Cepat sampai tujuan
Goldrag/Naga Emas: Sebutan untuk chasis Golden Dragon (made in China)
Gondeli: Membebani, hampir sama dengan nyurung
Griffin: Sebutan untuk SCANIA
Gunting: Menagih uang pada sewa (penumpang)
Handle Grip: Pegangan untuk tangan yang terpasang di langit-langit bis
HD: Sebutan untuk bis beratap tinggi, biasanya karoseri AP; HighDeck
Jackpot: Bahasa halus untuk mabuk darat; Muntah
Jatah solar: keputusan perusahaan menjatah bahan bakar solar untuk rit/perjalanan bis
Jetbus: Varian model keluaran AP. Singkatan Jethrokusumo yang merupakan
ownernya AP.. Konsepnya royal travego, tapi pihak AP, menamainya dengan
Jetbus
Jilat Sapi: Mepet dengan kendaraan yang didepannya; stik tipis
Kacang Atom: Penumpang anak sekolahan
Kacang Ijo: Penumpang tentara
Kandang Macan: Tempat tidur sopir di dalam bis, letaknya paling belakang
Kebanan: Ban kempes, pecah ban; gangguan pada ban; ngeban
Kernet: pembantu sopir, awak bis yang bertugas mengawal jalannya
kendaraan di sisi kiri, mencari penumpang, menaikkan dan membantu
menurunkan barang bawaan, dst.; Kenek
Kewok: Kena salip
King: Mercedes Benz OH 1518
Kir: Masa uji kelayakan kendaran
Kiri Prei: Kiri kosong tidak ada rintangan; nyalip dari kiri
Klaim: Hukuman denda terhadap kru, biasanya potong premi.
Klok: Terdapat kerusakan pada bus di bagian mesin sehingga harus turun mesin, Mesin mati total; Mesin Klok
Kolor Ijo: Penumpang polisi
Kondektur: Awak bis yang bertugas menarik karcis.
Kontrol: Petugas dari pihak perusahaan otobis yang mengawasi kinerja bis
di tengah perjalanan, mencakup penumpang, jumlah tiket/karcis
berbanding dengan jumlah penumpang, dll.
Koridor: Gang di antara kursi; Gangway
KPR: Terminal Kp. Rambutan
KPS: Kartu pengawasan, semacam izin trayek
Kres: Diambil dari kata Cross Bersimpangan, bersilangan atau berpapasan
dengan bus (atau kendaraan lain) dari arah berlawanan. Kadang digunakan
juga untuk memberitahu adanya kendaraan lain dari arah berlawanan ketika
akan menyalip.
Kresek: Tas plastik yang biasanya disediakan di handle grip
langit-langit bis bumel untuk mengantisipasi penumpang yang mabuk dan
muntah di dalam kabin Kursi
Kursi Rata: Semua kursi terisi penumpang; Rata Kursi; Rata Bangku
Laka: Kecelakaan
Lampu Mayang: Lampu hiasan yang biasanya ada di bagian atas bis
Langsir: Aktivitas memarkirkan atau mempersiapkan bis ke jalur pemberangkatan untuk dikendarai oleh awaknya
LB: Terminal Lebak Bulus
LE: Limited Edition (biasanya untuk menyebut Legacy SR-1 Limited Edition)
Legrest: penyangga betis yang berada di bawah jok, dikendalikan dengan tuas
LG: Ucapan yang disampaikan oleh penumpang agar mendapatkan potongan
harga karcis; maksudnya “langganan†(biasa dipakai penumpang bis
Ismo bumel Semarang-Solo-Batu)
Limbung: Bergoyang kiri-kanan, tidak seimbang, biasanya pada body highdeck
Livery: Model dan warna cat pada bis
Lob/Lop: Istilah para Driver pada kondisi jalan menurun Driver tidak
menyentuh/menggunakan rem. Tapi biasanya Driver tersebut memang sudah
hapal/mengenal situasi dan kondisi jalan tersebut. Bisa juga istilah
untuk kondisi menyalip, seperti bola tanggung/ngeblong, dimana menyalip
dengan agak memaksa kendaraan dari depan untuk mengalah
Los Solar: Keputusan perusahaan untuk tidak membatasi jumlah liter solar yang digunakan dalam operasional bis;
Manten Kawak: Penumpang bapak-ibu yang sudah tua
Marcopolo: NewMarco; Nama model lampu depan bis berbentuk melengkung, banyak LEDnya yang berwarna biru
Meteran: Penumpang jarak dekat, penumpang jarak pendek, juga dipakai untuk menyebut bis AKDP bagi kru awak bis AKAP
Miring: Penumpang melebihi kapasitas kursi
Molor: Bus berjalan perlahan walaupun kondisi lalu lintas lancar
MP: Singkatan karoseri Morodadi Prima
Muriaan: Sebutan untuk bis yang bermarkas/tujuan Jepara, Kudus (Nusantara, Bejeu, Shantika, PO. Haryanto, Muji Jaya)
Nanduk: Penumpang melimpah, penghasilan berlebih
Netral: Suka menetralkan perseneling bis dalam kecepatan tinggi untuk
mengurangi beban mesin sehingga dapat menghemat solar; Gigi 8
Ngampas: Ganti kampas rem
Ngeban: Mengganti ban yang bocor; Kebanan
Ngejim: Mesin jebol/macet
Ngeker (teropong): Diikuti dari jarak jauh gak ada niat mendahului
Ngelen: Berjalan pada trayek; Nge-line
Ngemel: Memberi tips untuk petugas dengan tujuan keuntungan tertentu
Ngempos: Mesin hilang daya; gas diinjak tetapi putaran mesin tidak naik; Masuk Angin
Ngeslah: Berjalan tidak sesuai jadwal. cara ini berakibat pada okupasi penumpang bis yang lain
Ngetem: Berhenti di suatu tempat (sebentar atau lama) untuk menunggu/mencari penumpang; Tem
Nu3: Bis Nusantara, diserap dari Bhs. Mandarin, 3 = San
Nyelah: Mengukur rentang (jarak dan waktu) antara bis depan dan belakang
Nyerep: Membawa kendaraan yang bukan pegangan atau batangannya sehari penuh
Nyodok: 1. Tidak ikut dalam antrian, langsung menyodok ke depan 2. Memaksa mendahului mobil di depannya (seperti ngeblong)
Nyurung: Terus-menerus membuntuti bis di depannya, umumnya terjadi pada bis bumel untuk memperebutkan penumpang
OB: Over blast, penumpang resmi yg berlebih
OH Elektrik: Mercedes Benz tipe dengan mesin seri 900
OH Kingler: Mercedes Benz tipe OH 1518 transmisi 7 percepatan
OH: Omnibus Hinten (bis bermesin belakang, varian Mercedes Benz)
OF: Bis bermesin depan, varian Mercedes Benz
Overhang: Bagian bis yang menggantung dari roda depan sampai ujung depan
bis, begitupun untuk overhang belakang, yang menggantung dari roda
belakang sampai ujung belakang bis
Parkir: isyarat kenek untuk memberitahukan kepada pramudi bahwa ada kendaraan yangg berhenti/parkir di depannya
Parwis: Bis pariwisata
Patas: Cepat terbatas, bis dicirikan dengan tidak berhenti di setiap
terminal, tempat duduk kisaran 43, namun karcis ditarik di atas bis,
bukan di agen.
Peluit: Dari bus berturbo biasanya berasal dari saluran wastegate, atawa
saluran pembuangan tekanan turbo yang berlebih. Itu karena ujung pipa
exhaust dipasangi peluit.
Penumpang Batu: Kondisi dalam suatu trayek di mana mayoritas
penumpangnya naik dari tujuan awal dan turun di tujuan akhir trayek
tersebut
Perpal: Tidak jalan
PK: Pahala Kencana
PO: Perusahaan Otobus
Poin: Penumpang; Sewa
PP: Pergi-pulang
Prei: Ucapan atau petunjuk yang disampaikan (biasanya oleh kenek) untuk
menyatakan bebas menyalip karena tidak ada kendaraan dari lawan arah dan
aman; Pere
Premi: Pendapatan kru berdasarkan penghasilan bis dalam 1 pergi-pulang.
Biasanya berupa jumlah dari total pendapatan kotor harian-klaim kru.
Proses Verbal: Pelanggaran tarif (karcis, coretan pada karcis, tidak
dikarcis) yang terendus oleh kontrol dan dilaporkan ke pengurus PO untuk
selanjutnya diberikan diklaim, khususnya kondektur.
Putar Kepala: Baru datang langsung jalan kembali
R: Penumpang gelap/tidak resmi (istilah bis malam); Cilokan; Sarkawi
Reclining Seat: Kursi bis yang sandarannya bisa direbahkan; Kursi Rebah
Recreational Vehicle (RV): Bis yang dirancang bukan saja sebagai alat
transportasi, melainkan juga sebagai tempat istirahat. interiornya
dibuat mewah, dilengkapi ruang tamu/rapat. ada pula yang dilengkapi
dengan kamar tidur. Contoh: Omah Mlaku (PO Nusantara), Limo (PO Sumber
Alam), Imah Leumpang (PO Metropolitan), dll. Rem Paku: Menginjak rem
sedalam-dalamnya/rem mendadak
Retarder Brake: Lebih sering disebut dengan "retarder†rem pembantu
dengan model pengendalian mekanikal (mengontrol laju putaran mesin,
bukan dengan mencengkeram laju roda); dapat ditemukan pada, di
antaranya, bis Volvo seri B7R dan B12M, juga pada bis Mercedes Benz seri
OH 1632 dan OH 1830, dan lain-lain.
Rit: Jarak yang mesti ditempuh dalam suatu trayek
RK Jess: istilah untuk Hino RK8 R235/ RK8 R260, angka 235 ataupun 260 itu merupakan besaran HP-nya
RM: 1. Terminal Rawa Mangun 2. Rumah Makan
Rosin: Rosalia Indah
Roaster: Pembagian jam (Shift). Pada umunya, Roaster dibagi menjadi 3,
yaitu Roaster 1, Roaster 2, dan Roaster 3. Setiap Roaster terbagi
menjadi 8 jam dalam satu hari. Roaster 1 = start pkl. 01.00 wib - 08.00
wib, Roaster 2 = pkl. 09.00 - 16.00 wib, dan Roaster 3 pkl. 17.00 -
24.00. Dan tentunya pembagian roaster ini biasanya terjadi pada PO PO
yang memiliki armada ready 24 jam serta memiliki jam yang mepet
RPM (Rotary per Minute): kecepatan putaran mesin dihitung berdasarkan banyaknya jumlah putaran dalam setiap menitnya
Sasis: kerangka kendaraan yang menjadi tumpuan bodi; chasis
SE: Super Executive, merupakan kelas layanan bis reguler yang dicirikan
oleh, antara lain, tempat duduk konfigurasi 1-2, dipisahkan oleh koridor
serta jarak antarkursi yang cukup longgar dan jok yang lebar
Selah: Jarak antara bis pada rute/trayek/tujuan yang sama
Selendang: Panggilan untuk model Setra
Seri Mumet: Seri muter/tidak tetap
Setoran Gantung: Kondisi setoran tidak mencukupi dan sisanya akan digabung dengan setoran esoknya
Sewa Batu: Situasi sewa yang tetap
Sewa Cair: Situasi sewa yang naik-turun
Sewa Miring: Bis dengan kondisi penumpang yang penuh sesak
Siter: Aktivitas sopir menyambangi istri simpanan
Siulan: Siulan kernet berarti kode kepada sopir untuk mengaba-aba adanya rintangan di sisi kiri, aba-aba untuk mengerem
Skep: Setarder brake, rem bantuan yang bekerja dengan cara menghentikan
laju putaran mesin; dikendalikan melalui tongkat panel di sebelah kiri
bawah kemudi (pada kendaraan-kendaraan buatan Jepang, seperti Hino,
Nissan, Mitsubishi, dll.) yang biasanya juga dipakai untuk menjalankan
kipas kaca (wiper).
Smile: Nama model headlamp, generasi sebelum Marcopolo, ada LED ditengah berjumlah 5 dan berwarna putih
Soloensis: Sebutan untuk bis yang bermarkas/tujuan Solo (Raya)
Sopir Pinggir: Sopir yang menjalankan bis sejak pertama kali berangkat
Sopir Tembak: Sopir panggilan, bukan sopir pasti alias bukan sopir bis armada tertentu
Sopir Tengah: Sopir yang mengemudikan bis di tengah perjalanan, menggantikan sopir pinggir
SPJ: Surat Perintah Jalan, dikeluarkan oleh bagian operasional suatu
perusahaan untuk diambil oleh kru yang bertugas, mencatat jumlah
penumpang (sistem checker), jumlah rit (sistem setoran), dan waktu rit
Sprinter: Model karoseri buatan Laksana Stat: Sistem checker, kependekan kata "statistik"
Stik: Menyalip sekaligus merintis jalan bagi kendaraan yang ada di belakangnya
Storing: Mogok dan harus diderek; Ngeklok
Strobo: Lampu tambahan sebagai variasi. Sejenis lampu yg biasa digunakan
oleh kendaraan petugas, berwarna biru. Muriaan banyak yg menggunakannya
Stut: Ngejos, banter, putar kepala
Suspensi: peredam kejut, tapi terkadang dimaksudkan Air Suspension
Tekor: Penghasilan kurang dari nilai setoran
Teler: Tendapat perintah bergeser ke kota lain
Temteman: Tempat/spot yang biasa dipakai untuk ngetem
Timer: Petugas yang mencatat bis yang lewat sebagai bukti narik trayek
penuh atau putar balik, juga sebagai pedoman setoran (biasanya pada bis
kota)
TO: Tidak Operasi
Tombok Solar: Biaya yang mesti dikeluarkan oleh awak bis untuk membiayai
pembelian solar dalam rit karena beberapa alasan, sebab jalan macet,
ngejoss, dll, sementara pihak perusahaan menerapkan keputusan "jatah
solar"
Tuslah: Tambahan pembayaran untuk karcis/tiket di atas tarif yang biasanya; toeslag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar